
Beberapa Coretan Puisi Menyentuh Hati Karya Honing
Oleh : Honing Alvianto Bana
Puanku
Puanku,
Jauh dikelopak matamu
Merindu redam aku padamu
Sungguh hina Corona ini
Begitu angkuh mengacaukan rasa
Sungguh, jengah aku merindu
Anganku, tak terlampau muluk
Cukup berjalan dan melagu
Berdua bersamamu
Tegalsari, Maret 2020
Harapan
Seusai 9 purnama, 8 gerhana, dan ribuan senja berlalu
Aku masih disini merindumu.
Seberat itu diriku terjebak, dalam gigil dipinggir unggunan
Dari rumah-rumah tua di lembah-lembah Fatuulan.
Maka jika kau kembali,
Ijinkan aku bersumpah, pada batu-batu pemali disepanjang kampungku
Untuk menjadikanmu ibu pada tanahku.
Akanku goreskan kembali sajak-sajak lamaku,
Tentang bibirmu yang begitu ranum. Dari pesisir Oetune yang begitu teduh.
Akanku minta para tetua adat disekitar dikampungku,
Untuk menyambutmu lewat lantunan-lantunan natoni. Tentang indahnya mencintaimu.
Maka kau harus kembali, manisku!
Kembali bersama semilir angin, dan reruntuhan hujan untuk mencintaiku
Agar kita bisa merayakan semua rasa ini dengan merdeka.
Karna kau adalah segenggam harapan, pada mata air dikaki mutis
Yang memberikan kehidupan pada semua makluk diatas tanahku.
Beribu Harapan
Pada beberapa tahun silam
Ku tumpahkan rasa seseorang
Perempuan berambut jagung bermata elang
Hari ini
Meski musim telah berganti kulit
Masih tetap kukenali parasnya
Kini,
Aku kembali menyusuri Timor.
Ke lereng-lereng Fatuulan yang indah, ku cari jejak-jejak rasa yang pernah ada.
Ke tengah sawah-sawah Bena yang hijau, kutitipkan rinduku pada padi-padi muda berseri.
Pada sungai Bonleu yang jernih, kutanyakan kembali kisahku yang pernah mengalir.
Juga diatas puncak-puncak Mutis, kuteriaki langit agar memanggilnya kembali.
Akhirnya..
Dibibir pantai Boking, telah kubaca beribu-ribu harapan.
Tepat didepan dermaga, telah kutemukan dirinya.
Meski hanya lewat gemuruh ombak,
Yang datang lalu pergi bersama sunyi.
[…] Baca juga : beberapa coretan puisi menyentuh hati karya honing […]